Sunday, 25 May 2008
WEST PAPUA: TNI BATTALION 756 WMS KILL 7 Papuans IN ASOLOGAIMA DISTRICT
KIMBIM -West Papua (SPM News)-- Seven native Papuans in Kimbin had been shot dead by TNI battalion 756 WMS. The TNI battalion 756 WMS has been assigned to secure Asologaima district. There is not any clear reason why the shooting happened and the situation is tense at the moment. There are about 350 Indonesian military soldiers who are still searching, burning people's houses, gardens, and livestock. The TNI burned down all the people's belongings this morning, Friday (23 May 2008)in Jayawijaya regency.
A SPM News crew who closely monitored the situation in the field reported that the TNI battalion 756 WMS since yesterday night (22/5/2008) had attacked and stormed the people. Their presence has terrorised the native Papuans. There was no clear explanation of this military operation. It seems that the operation is aimed at torturing all native Papuans.
The military's storm attack has killed 7 native Papuans and hundreds of other Papuans who fled to the jungles are in critical conditions. Some churches were also burned by 350 soldiers who were sent to kill and burn down all villages and people's belongings.
At the time when this report was written, the situation was still critical and tense. (WeNdAnAk)
Please contact Musa Haluk directly through his mobile phone HP: (081 344 880 279 ).
-----------------------------------------------------------------------------------------
Sent: Friday, May 23, 2008 4:52 AM
Subject: TNI BATALION 756 WMS MEMBUNUH 7 ORANG PENDUDUK SIPIL KECAMATAN ASOLOGAIMA
TNI BATALION 756 WMS MEMBUNUH 7 ORANG PENDUDUK SIPIL KECAMATAN ASOLOGAIMA
SPMNews Agamua
KIMBIM --(SPMNews)-- 7 orang Penduduk pribumi Kimbim telah ditembak mati oleh aparat TNI Batalion 756 WMS yang sedang bertugas didistrik Asologaima – Kimbim tanpa alasan yang jelas hingga situasi saat ini masih tegang antara aparat 350 Personil melakukan operasi penyisiran, pembakaran rumah-rumah penduduk, kebun, ternak-ternak dibakar oleh TNI dan membumi hanguskan seluruh harta kekayaan masyarakat pribumi Distrik Asologaima pada hari Jumat (23/05/2008) dini hari Kabupaten Jayawijaya.
Crew SPMNews yang memantau secara langsung dilapangan melaporkan bahwa, aparat TNI Batalion 756 WMS sejak kemarin malam (22/05/08’) telah melakukan penyerangan membabibuta sehingga kehadiran mereka sangat meresahkan masyarakat selama ini dan operasi ini diarahakan untuk membantai seluruh rakyat pribumi tanpa alasan dan motif yang tidak jelas.
Sementara itu, akibat penyerangan yang secara membabibuta telah membunuh 7 orang penduduk pribumi dan ratusan lainya dalam keadaan kritis sedang mengungsi kehutan-hutan akibat operasi yang secara membabibuta dari aparat TNI Batalion 756 WMS. Bahkan ada beberapa gereja turut dibakar oleh aparat TNI 350 personil yang dikirim untuk membunuh, membakar seluruh perkampungan masyarakat dan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh penduduk setempat.
Sampai berita ini diturunkan keadaan sangat kritis dan tegang. (WeNdAnAk )
Catatan : silahkan kontak langsung ke Musa Haluk dengan nomor HP: (081 344 880 279 ) om tolong kontak sekarang juga semua orang-orang tua dan korban sedang tunggu kontak balik dari om sebentar sore , ae nombae ibar-ibar contac erinda nombae)
Richard Samuelson
Free West Papua Campaign, Oxford, UK.
www.freewestpapua.org
A SPM News crew who closely monitored the situation in the field reported that the TNI battalion 756 WMS since yesterday night (22/5/2008) had attacked and stormed the people. Their presence has terrorised the native Papuans. There was no clear explanation of this military operation. It seems that the operation is aimed at torturing all native Papuans.
The military's storm attack has killed 7 native Papuans and hundreds of other Papuans who fled to the jungles are in critical conditions. Some churches were also burned by 350 soldiers who were sent to kill and burn down all villages and people's belongings.
At the time when this report was written, the situation was still critical and tense. (WeNdAnAk)
Please contact Musa Haluk directly through his mobile phone HP: (081 344 880 279 ).
-----------------------------------------------------------------------------------------
Sent: Friday, May 23, 2008 4:52 AM
Subject: TNI BATALION 756 WMS MEMBUNUH 7 ORANG PENDUDUK SIPIL KECAMATAN ASOLOGAIMA
TNI BATALION 756 WMS MEMBUNUH 7 ORANG PENDUDUK SIPIL KECAMATAN ASOLOGAIMA
SPMNews Agamua
KIMBIM --(SPMNews)-- 7 orang Penduduk pribumi Kimbim telah ditembak mati oleh aparat TNI Batalion 756 WMS yang sedang bertugas didistrik Asologaima – Kimbim tanpa alasan yang jelas hingga situasi saat ini masih tegang antara aparat 350 Personil melakukan operasi penyisiran, pembakaran rumah-rumah penduduk, kebun, ternak-ternak dibakar oleh TNI dan membumi hanguskan seluruh harta kekayaan masyarakat pribumi Distrik Asologaima pada hari Jumat (23/05/2008) dini hari Kabupaten Jayawijaya.
Crew SPMNews yang memantau secara langsung dilapangan melaporkan bahwa, aparat TNI Batalion 756 WMS sejak kemarin malam (22/05/08’) telah melakukan penyerangan membabibuta sehingga kehadiran mereka sangat meresahkan masyarakat selama ini dan operasi ini diarahakan untuk membantai seluruh rakyat pribumi tanpa alasan dan motif yang tidak jelas.
Sementara itu, akibat penyerangan yang secara membabibuta telah membunuh 7 orang penduduk pribumi dan ratusan lainya dalam keadaan kritis sedang mengungsi kehutan-hutan akibat operasi yang secara membabibuta dari aparat TNI Batalion 756 WMS. Bahkan ada beberapa gereja turut dibakar oleh aparat TNI 350 personil yang dikirim untuk membunuh, membakar seluruh perkampungan masyarakat dan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh penduduk setempat.
Sampai berita ini diturunkan keadaan sangat kritis dan tegang. (WeNdAnAk )
Catatan : silahkan kontak langsung ke Musa Haluk dengan nomor HP: (081 344 880 279 ) om tolong kontak sekarang juga semua orang-orang tua dan korban sedang tunggu kontak balik dari om sebentar sore , ae nombae ibar-ibar contac erinda nombae)
Richard Samuelson
Free West Papua Campaign, Oxford, UK.
www.freewestpapua.org
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment